2015/02/08

ETIKA GURU PROFESIONAL

A. Pengertian Etika
            Etika berasal dari bahasa Yunani kuno “ethikos” yang berarti timbul dari kebiasaan, karakter, watak kesusilaan atau adat. Etika adalah sebuah sesuatu dimana dan bagaimana cabang utama filsafat yang mempelajari nilai atau kualitas yang menjadi studi mengenai standar dan penilaian moral. Etika mencakup analisis dan penerapan konsep seperti benar, salah, baik buruk dan tanggung jawab. Dari pengertian diatas disimpulkan bahwa etika merupakan ajaran baik dan buruk tentang perbuatandari tingkah laku. Jadi etika membicarakan tingkah laku manusia yang dilakukan dengan sadar dipandang dari sudut pandang baik dan buruk sebagai suatu hasil penilaian. Etika disebut juga filsafat moral adalah cabang filsafat yang berbicara tentang praxis (tindakan) manusia. Etika tidak mempersoalkan keadaan manusia, melainkan mempersoalkan bagaimana manusia bertindak. Tindakan manusia ini ditentukan oleh bermacam-macam norma. Norma ini masih dibagi lagi : norma hukum, norma moral, norma agama dan norma sopan santun. Norma hukum berasal dari hukum dan perundang-undangan, norma agama berasal dari agama sedangkan norma moral berasal dari suara batin. Norma sopan santun berasal dari kehidupan sehari-hari sedangkan norma moral berasal dari etika.
B. Pengertian Profesi
            Secara estimologi, istilah profesi berasal dari bahasa inggris yaitu “profession” atau bahasa latin “profecus”  yang artinya mengakui, adanya pengakuan, menyatakan mampu, atau ahli dalam melakukan suatu pekerjaan. Sedangkan secara terminologi Profesi adalah suatu pekerjaan yang melaksanakan tugasnya memerlukan atau menuntut keahlian (expertise), menggunakan teknik-teknik ilmiah, serta dedikasi yang tinggi, keahlian yang diperoleh dari lembaga pendidikan khusus. Seseorang yang menekuni suatu profesi tertentu disebut professional, sedangkan professional sendiri mempunyai makna yang mengacu kepada sebutan orang yang menyandang suatu profesi dan sebutan tentang penampilan seseorang dalam mewujudkan untuk kerja sesuai dengan profesinya. Istilah profesi telah dimengerti oleh banyak orang bahwa suatu hal yang berkaitan dengan bidang yang sangat dipengaruhi oleh pendidikan dan keahlian, sehingga banyak orang yang bekerja tetap sesuai. Tetapi dengan keahlian saja yang diperoleh dari pendidikan kejuruan juga belum cukup disebut profesi. Tetapi perlu penguasaan teori sistematis yang mendasri praktek pelaksanaan dan hubungan antara teori dan penerapan dalam praktek.
C. Profesional 
Profesional merupakan suatu profesi yang mengandalkan keterampilan atau keahlian khusus yang menuntut pengemban profesi tersebut untuk terus memperbaharui keterampilannya sesuai dengan perkembangan teknologi. Seorang profesional adalah seseorang yang hidup dengan mempraktekkan suatu keahlian tertentu atau dengan terlibat dalam suatu kegiatan tertentu yang menurut keahlian, sementara orang lain melakukan hal yang sama sebagai sekedar hobi, untuk senang-senang, atau untuk mengisi waktu luang.
Perbedaan profesi dan profesial yang lebih spesifik sebagai berikut:
1) Profesi
 - Mengandalkan suatu keterampilan atau keahlian khusus
 - Dilakssanakan sebagai suatu pekerjaan atau kegiatan utama (purna waktu)
 - Dilaksanakan sebagi sumber utama nafkah hidup 
 - Dilaksanakan dengan keterlibatan pribadi yang mendalam
2) Profesional
 - Menjanjikan karier hidup dan keanggotaan yang permanen
 - Mementingkan layanan diatas keuntungan pribadi
 - Mempunyai organisasi profesional yang kuat dan terjalin erat
 - Menentukan baku standarnya sendiri, dalam hal ini adalah kode etik
D. Pengertian Etika Profesi
            Etika profesi adalah keterampilan seseorang dalam suatu pekerjaan utama yang diperoleh dari jalur pendidikan. Atau pengalaman dan dilaksanakan secara continue, serius, merupakan sumber utama untuk mencari nafkah.
            Etika profesi menurut keiser dalam ( Suhrawardi Lubis, 1994:6-7 ) adalah sikap hidup berupa keadilan untuk memberikan pelayanan professional terhadap masyarakat dengan penuh ketertiban dan keahlian sebagai pelayanan dalam rangka melaksanakan tugas berupa kewajiban terhadap masyarakat.
Beberapa pengertian tentang etika profesi, diantaranya yaitu :
  1. Memiliki kepribadian yang tangguh yang bercirikan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, kreatif, mandiri.
  2. Memiliki wawasan kependidikan, psikologi, budaya peserta didik dan lingkungan.
  3. Mampu melaksanakan praktik bimbingan dan konseling secara professional.
  4. Mampu memecahkan berbagai persoalan yang menyangkut bimbingan konseling.
  5. Mampu mengembangkan dan mempraktekkan kerja sama dalam bidangnya dengan pihak terkait.
  6. Memiliki wawasan psikososial kependidikan dan kemampuan memberdayakan warga belajar dalam konteks lingkungannya. 
  7. Memiliki pengetahuan tentang hakikat, tujuan, prinsip evaluasi pendidikan
E. Latar Belakang Etika Profesi
            Munculnya etika profesi sebenarnya berasal dari adanya penyimpangan perilaku dari penyandang profesi terhadap sistem nilai, norma, aturan ketentuan, yang berlaku dalam profesinya. Tidak adanya komitmen pribadi dalam melaksanakan tugas, tidak jujur, tidak bertanggung jawab, tidak berdedikasi, tidak menghargai hak orang lain, tidak adil dan semacamnya. Menurut Bambang (2007 : 45) mengapa orang memilih tindakan-tindakan tidak etis yaitu :
1.      Orang akan berbuat apa yang paling leluasa bisa diperbuatnya.
2.      Orang akan berbuat demi suatu kemenangan.
3.      Orang akan selalu mencoba merasionalisme pilihan-pilihannya dengan relativisme.
            Oleh karena itu dapatlah disimpulkan bahwa sebuah profesi hanya dapat memperoleh kepercayaan dari masyarakat, bilamana dalam diri para elit professional tersebut ada kesadaran kuat untuk mengindahkan etika profesi pada saat mereka ingin memberikan jasa keahlian profesi kepada masyarakat yang memerlukannya. Tanpa etika profesi, apa yang semula dikenal sebagai sebuah profesi yang terhormat akan segera jatuh terdegradasi menjadi sebuah pekerjaan pencarian nafkah biasa (okupasi) yang sedikitpun tidak diwarnai dengan nilai-nilai idealisme dan ujung-ujungnya akan berakhir dengan tidak adanya lagi respek maupun kepercayaan yang pantas diberikan kepada para elite professional ini.
F. Prinsip-prinsip Etika Profesi
Prinsip-prinsip etika profesi meliputi :
1.      Tanggung jawab.
Tanggung jawab yang diemban yakni : terhadap pelaksanaan pekerjaan tersebut dan terhadap hasilnya, terhadap dampak dari profesi tersebut untuk kehidupan orang lain atau masyarakat pada umumnya.
2.      Keadilan
Prinsip ini menuntut kita untuk memberikan kepada siapa saja apa yang menjadi haknya.
3.      Otonomi
Prinsip ini menuntut agar setiap kaum professional memiliki dan diberi kebebasan dalam menjalankan profesinya.
G. Kode Etik Profesi
            Kode etik suatu profesi adalah norma-norma yang harus diindahkan oleh setiap anggota profesi dalam melaksanakan tugas profesinya dan dalam mengarungi kehidupannya dimasyarakat. Norma-norma tersebut berisi petunjuk-petunjuk bagi para anggota profesi tentang bagaimana mereka melaksanakan profesinya. Dalam kode etik profesi juga terdapat larangan-larangan, yaitu ketentuan-ketentuan tentang apa yang tidak boleh diperbuat atau dilaksanakan oleh mereka yang merupakan anggota profesi. Tidak hanya itu, kode etik profesi pun berisi tentang tingkah laku anggota profesi pada umumnya dalam pergaulan sehari-hari di dalam masyarakat. Dengan demikian kode etik profesi berperan sebagai sarana control social bagi mayarakat atas profesi yang bersangkutan.
            Kode etik profesi adalah pedoman sikap, tingkah lakudan perbuatan dalam melaksanakan tugas dan dalam kehidupan sehari-hari. Kode etik profesi adalah suatu norma yang ditetapkan dan diterima oleh kelompok profesi yang mengarahkan atau memberi petunjuk kepada anggotanya bagaimana berbuat dan sekaligus menjamin mutu moral profesi itu dimata masyarakat sehingga jika satu anggota berbuat menyimpang dari kode etiknya, maka kelompok profesi tersebut akan tercemar dimata masyarakat (Bertens dalam Abdulkadir Muhammad, 1997 : 77).
H. Karakteristik Profesi Guru
Ada beberapa karakteristik profesi guru yang disukaioleh siswa yaitu sebagai berikut :
1.      Demokratis.
Yaitu guru yang memberikan kebebasan kepada anak disamping mengadakan mengadakan pembatasan-pembatasan tertentu, tidak bersifat otoriter, dan memberikan kesempatan kepada siswa untuk berperan serta dalam berbagai kegiatan.
2.      Suka bekerja sama (kooperatif).
Yaitu guru yang bersifat saling memberi dan menerima serta dilandasi oleh kekeluargaan dan toleransi yang tinggi.
3.      Baik hati.
Yaitu seorang guru yang suka memberi dan berkorban untuk kepentingan anak didiknya.
4.      Sabar.
Yakni guru yang tidak suka marah dan lekas tersinggung serta suka menahan diri.
5.      Adil.
Yakni seorang guru yang tidak membeda-bedakan anak didik dan memberi anak didik sesuai dengan kesempatan yang sama bagi semuanya.
6.      Konsisten.
Yakni seorang guru yang selalu berkata dan bertindak sama sesuai dengan ucapannya.
7.      Bersifat Terbuka.
Yaitu seorang guru yang bersedia menerima kritik dan saran serta mengakui kekurangan dan kelemahannya.
8.      Suka Menolong.
Yakni seorang guru yang suka membantu anak-anak yang mengalami kesulitan atau masalah tertentu.
9.      Ramah Tamah.
Yakni seorang guru yang mudah bergaul dan disenangi oleh semua orang, tidak sombong dan bersedia bertindak sebagai pendengar yang baik disamping sebagai pembicara yang baik.
10.  Suka Humor.
Yakni seorang guru yang pandai membuat anak-anak menjadi gembira dan dan tidak tegang atau terlalu serius.
11.  Memiliki berbagai ragam macam minat.
Artinya dengan bermacam minat akan merangsang siswa dan dapat melayani berbagai minat anak.
12.  Menguasai bahan pelajaran.
Yaitu guru yang dapat menyampaikan materi pelajaran dengan lancar dan menumbuhkan semangat dikalangan anak.
13.  Fleksibel.
Yakni guru yang tidak kaku dalam bersikap dan berbuat serta pandai menyesuaikan diri dengan lingkungannya.
14.  Menaruh minat yang baik kepada siswa.
Yakni seorang guru yang peduli dan perhatian kepada minat siswa.
15.  Selalu punya energy untuk siswanya.
Seorang guru yang baik menaruh perhatian pada siswa di setiap percakapan atau diskusi dengan mereka. Guru yang baik juga punya kemampuam mendengar dengan seksama.
16.  Punya tujuan jelas untuk pelajaran.
Seorang guru yang baik menetapkan tujuan yang jelas untuk setiap pelajaran dan bekerja untuk memenuhi tujuan tertentu dalam setiap kelas.
17.  Punya keterampilan mendisiplinkan yang efektif.
Seorang guru yang baik memiliki keterampilan disiplin yang efektif sehingga bisa  mempromosikan perubahan perilaku positif di dalam kelas.
18.  Punya keterampilan manajemen kelas yang baik.
Seorang guru yang baik memiliki keterampilan manajemen kelas yang baik dan dapat memastikan perilaku siswa yang baik, saat siswa belajar dan bekerja sama secara efektif,  membiasakan menanamkan rasa hormat kepada seluruh komponen didalam kelas.
19.  Bisa berkomunikasi baik dengan Orang Tua.
Seorang guru yang baik menjaga komunikasi terbuka dengan orang tua dan membuat mereka selalu update informasi tentang apa yang sedang terjadi di dalam kelas dalam hal kurikulum, disiplin, dan isu lainnya. Mereka membuat diri mereka selalu bersedia memenuhi  panggilan telepon, rapat, email dan sekarang, twitter.
20.  Punya harapan yang tinggi pada siswanya
Seorang guru yang baik memiliki harapan yang tinggi dari siswa dan mendorong semua siswa dikelasnya untuk selalu bekerja dan mengerahkan potensi terbaik mereka.
21.  Pengetahuan tentang kurikulum.
Seorang guru yang baik memiliki pengetahuan mendalam tentang kurikulum sekolah dan standar-standar lainnya. Mereka dengan sekuat tenaga  memastikan pengajaran mereka memenuhi standar-standar itu.
22.  Pengetahuan tentang subyek yang diajarkan.
Hal ini mungkin sudah jelas, tetapi kadang-kadang diabaikan. Seorang guru yang baik memiliki pengetahuan yang luar biasa dan antusiasme untuk subyek yang mereka ajarkan. Mereka siap untuk menjawab pertanyaan dan menyimpan bahan menarik bagi para siswa, bahkan bekerja sama dengan bidang studi lain demi pembelajaran yang kolaboratif.
23.  Selalu memberikan yang terbaik untuk anak-anak dan proses pengajaran.
Seorang guru yang baik bergairah mengajar dan bekerja dengan anak-anak. Mereka gembira bisa mempengaruhi siswa dalam kehidupan  mereka dan memahami dampak atau pengaruh yang mereka miliki dalam kehidupan siswanya, sekarang dan nanti ketika siswanya sudah beranjak dewasa.
24.  Punya hubungan yang berkualitas dengan siswa.
Seorang guru yang baik mengembangkan hubungan yang kuat dan saling hormat menghormati dengan siswa dan membangun hubungan yang dapat dipercaya.
I.     Etika Guru Profesional
Etika guru profesinal di Indonesia diatur dalam Kode Etik Guru. Ada beberapa kode etika guru di Indonesia antara lain sebagai berikut :
  1. Guru berbakti membimbing peserta didik untuk membentuk manusia indonesia seutuhnya berjiwa Pancasila
  2. Guru memiliki dan melaksanakan kejujuran professional.
  3. Guru berusaha memperoleh informasi tentang peserta didik sebagai bahan melakukan bimbingan dan pembinaan
  4. Guru menciptakan suasana sekolah sebaik-baiknya yang menunjang berhasilnya proses belajar mengajar
  5. Guru memelihara hubungan baik dengan orang tua murid dan masyarakat sekitarnya untuk membina peran serta dan tanggung jawab bersama terhadap pendidikan
  6. Guru secara pribadi dan secara bersama-sama mengembangkan dan meningkatkan mutu da martabat profesinya
  7. Guru memelihara hubungan profesi semangat kekeluargaan dan kesetiakawanan nasional
  8. Guru secara bersama-sama memelihara dan meningkatkan mutu organiosasi PGRI sebagai sarana perjuangan dan pengabdian
  9. Guru melaksanakan segala kebijakan pemerintah dalam bidang pendidikan.
J. Simpulan
Seorang guru profesional yaitu seorang guru yang melaksanakan cara pemelajaran dengan mengacu pada kode etik guru dan memahami bahwa mereka menjadi suri teladan bagi peserta didik atau menjadi panutan bagi peserta didik, baik itu cara mengajarnya maupun prilakunya. Jadi, sebagai guru harus memperhatikan etikanya sebagai guru. Baik-buruknya peserta didik tidak sedkiti dipengaruhi oleh sosok sang guru.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar